Inilah Cara Mengitung Keuntungan Reksadana per Bulan Dengan Mudah

Cara Mengitung Keuntungan Reksadana per Bulan

Menghitung keuntungan reksadana per bulan ternyata dapat dilakukan oleh para nasabah tanpa bantuan petugas Bank atau platform tempatnya menanamkan modal. Biasanya, bank dan Lembaga keuangan lain yang memberikan layanan investasi ini memberikan gambaran berapa besaran yang akan didapat setiap bulannya.

Bagi yang baru akan ingin melakukan investasi reksadana mungkin akan sedikit bingung untuk menghitung keuntungannya per bulan.

Untuk itu, berikut akan dibahas bagaimana cara menghitung keuntungan dari reksadana yang dimiliki. Yuk, mari disimak!

Macam Reksadana yang Bisa Digunakan

Sebelum mengetahui cara menghitung keuntungan reksadana per bulan, sebaiknya mengetahui jenis atau macam dari reksadana terlebih dahulu agar tidak salah dalam memilih dan perencanaan.

Penasaran apa saja reksadana yang terdapat di dunia investasi? Berikut ulasannya:

  • Reksadana Pasar Uang. Penempatan dana pada reksadana jenis ini berada pada investasi di pasar uang. Seperti pembelian Sertifikat Bank Indonesia, Surat Deposito, dan Surat Berharga lainnya yang berjangka kurang dari 1 tahun.
  • RDPT atau Reksadana Pendapatan Tetap. Penempatan investasi pada reksadana pendapatan tetap pada beberapa produk efek. Seperti Sukuk, Obligasi, dan Surat Utang Negara yang memiliki resiko rendah dan berjangka waktu pendek.
  • Reksadana Saham. Jenis yang ketiga yaitu reksadana saham yang memiliki keuntungan paling besar dengan resiko yang cukup tinggi dengan dapat menjadi investasi jangka panjang.
  • Reksadana Campuran. Bagi yang baru terjun ke dunia investasi, reksadana campuran adalah pilihan yang tepat agar resiko yang dimiliki tidak terlalu tinggi namun bisa mendapatkan keuntungan yang cukup.

Cara Menghitung Keuntungan dari Investasi Reksadana

Dalam perhitungan profit di reksadana, nilai yang dilibatkan agar mengetahui hal tersebut adalah Nilai Aktiva Bersih (NAB) dan nilai per Unit (NAB UP).

Istilah ini tentu tidak terlalu asing bagi Investor yang sudah lama berkecimpung di reksadana. Lantas, bagaimana cara menghitungnya? Berikut ulasannya:

  • Diketahui Pak Badri berinvestasi pada sebesar Rp 2.750.000,- dengan NAB per Unit Rp 5.000,-.
  • Untuk mengetahui berapa unit yang dimiliki oleh Pak Badri yaitu bagi Nilai Investasi dengan NAB per Unit menjadi Rp 2.750.000 : Rp 5.000,- = 550 unit.
  • Pada akhir tahun, Pak Badri ingin menjual seluruh aset dan terjadi kenaikan NAB UP dari Rp 5.000,- menjadi Rp 7.250,-.
  • Untuk mengetahui keuntungannya, jumlah unit dimiliki dikalikan dengan nilai kenaikan per unit, jadi 550 unit x Rp 7.250,- = Rp 3.987.500,-.
  • Sehingga, keuntungan yang didapat Pak Badri adalah nilai investasi setelah kenaikan dikurangi investasi awal, Rp 3.987.500 – Rp 2.500.000,- = Rp 1.487.500,-.
  • Karena investasi dilakukan selama 1 tahun, maka keuntungan reksadana per bulan adalah Rp 1.487.500,- : 12 bulan = Rp 123.958,- atau setara dengan 1.88% setiap bulan.

Keunggulan Melakukan Investasi Reksadana

Dibandingkan dengan saham, investasi reksadana memiliki beberapa keunggulan yang bisa menguntungkan investor.

Walau tidak memiliki persentase yang terlalu besar, berinvestasi pada produk reksadana cukup direkomendasikan kepada investor baru.

Berikut beberapa keunggulan yang dimiliki produk investasi ini, diantaranya:

  • Harga yang terjangkau.
  • Dapat menikmati imbal hasil secara optimal.
  • Bersifat lebih fleksibel dibandingkan produk investasi lain.
  • Terdapat manajer investasi yang mengatur keuangan atau dana investasi yang dimiliki oleh investor.
  • Tidak perlu repot mengecek secara berkala kenaikan dan penurunan nilai pasar.

Itulah cara menghitung keuntungan reksadana per bulan beserta beberapa jenis reksadana yang bisa dimiliki.

Biasanya, platform penyedia investasi tersebut telah memberikan persentase keuntungan yang akan didapat, sehingga lebih mudah bagi Investor untuk mengetahuinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *